Pendidikan di Indonesia memiliki peranan krusial dalam membentuk karakter dan identitas bangsa. Dalam konteks ini, nilai-nilai kebangsaan harus menjadi landasan bagi pendidikan, terutama di tingkat pendidikan dasar. Seiring dengan dinamika zaman yang cepat, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia semakin kompleks. Globalisasi, kemajuan teknologi informasi, dan perubahan sosial yang cepat membawa dampak signifikan terhadap cara berpikir dan perilaku generasi muda. Di tengah tantangan ini, penting untuk memastikan bahwa generasi muda tetap memiliki jati diri sebagai warga negara yang cinta tanah air dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Salah satu kebijakan pendidikan yang penting dalam konteks ini adalah penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang mencakup enam dimensi karakter yang harus ditanamkan dalam diri peserta didik: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Kreatif, dan Kritis. Profil ini merupakan panduan bagi seluruh aspek pendidikan di Indonesia, termasuk dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, dan lingkungan belajar. Dalam konteks penguatan nilai-nilai kebangsaan, Pendidikan yang berbasis nilai Pancasila menjadi sangat relevan dan harus diintegrasikan ke dalam setiap aspek pembelajaran.Kurangnya pemahaman di kalangan guru dan kepala sekolah mengenai pentingnya program literasi berbasis nilai kebangsaan sering kali mengakibatkan pengabaian terhadap pendidikan karakter. Hal ini berdampak pada kurangnya kesadaran siswa terhadap identitas nasional dan kebhinekaan yang ada di Indonesia.
Dalam konteks inilah, kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Nilai-Nilai Kebangsaan ini dilaksanakan oleh
Komponen Penting dari Bimtek ini adalah:
1. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila: Mengedukasi peserta tentang pentingnya pendidikan karakter yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam pendidikan.
2. Pengembangan Program Literasi: Menyusun strategi dan model program literasi yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang mempromosikan rasa cinta tanah air, toleransi, dan semangat gotong royong di kalangan siswa.
3. Integrasi Nilai Kebangsaan dalam Pembelajaran: Memberikan metode praktis untuk mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam berbagai mata pelajaran, sehingga siswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kolaborasi Multi-Pihak: Menghadirkan berbagai narasumber dari akademisi, TNI, Polri, serta pemerhati pendidikan, untuk memberikan perspektif yang komprehensif tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam pendidikan.
0 Komentar