Informasi

BERBAGAI MACAM KEANEKARAGAMAN KOLEKSI DI MUSEUM KOTA LANGSA

BERBAGAI MACAM KEANEKARAGAMAN KOLEKSI DI MUSEUM KOTA LANGSA

Gedung Museum Kota Langsa merupakan bangunan peninggalan Belanda yang didirikan sekitar tahun 1910. Gedung ini pada awalnya difungsikan sebagai perkantoran industri perkebunan diwilayah Aceh.

Gedung Museum Kota Langsa Memiliki gaya arsitektur yang menarik khas Eropa. Dinding berwarna putih mendominasi pada sebagian besar bangunan, yang hingga kini masih dipertahankan. Bentuk asli bangunan pun masih terjaga, dan tak diubah demi mempertahankan nuansa klasik dari gedung.

Sebelum dikenal sebagai Gedung Balee Juang, bangunan ini dinamai oleh Belanda Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar.

Ketika Belanda menyerah kepada Jepang, gedung ini pun diambil alih dan digunakan oleh tentara Jepang sebagai markas, Pada tahun 1945 gedung ini digunakan oleh para pejuang sebagai salah satu gedung tempat melakukan rapat-rapat untuk mengatur perlawanan terhadap jepang dan kolonial belanda.

Gedung ini juga sempat digunakan sebagai kantor percetakan uang yang dikenal dengan “bon kontan” bernilai Rp. 100 dan Rp. 250.

Pada tahun 1980 gedung ini secara resmi diambil alih oleh PEMKAB Aceh Timur menjadi gedung perkantoran BAPPEDA Aceh Timur. Pada tahun 2014 gedung ini dihibahkan ke Pemko Langsa.

Didalam gedung ini, terdapat bunker lorong bawah tanah yang besarnya hanya seukuran tubuh manusia. Keberadaan bunker ini belum bisa dipublikasikan dikarenakan belum ada penelitian dan penelusuran oleh Tim ahli cagar budaya.

Gedung Balee Juang Ex BAPPEDA Aceh Timur telah ditetapkan dengan surat keputusan Walikota Langsa Nomor : 228/432.1/2016, dan tahun 22 Januari 2019 gedung ini resmi dijadikan Museum Kota Langsa.

Dan di museum Kota Langsa ada berbagai macam keanekaragaaman koleksi dengan berbagai latar belakang sejarah dan budayanya.

Share

0 Komentar

Tinggalkan Komentar